KOMPETENSI DASAR
3.5.Menganalisis
keseimbangan lingkungan
INDIKATOR
3.5.1 Menjelaskan keseimbangan lingkungan
3.5.2 Menentukan prosedur dalam menjaga
keseimbangan lingkungan
3.5.3 Menganalisis
keseimbangan lingkungan
BABV
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
A.Pengertian Keseimbangan
Lingkungan dan Konsepnya
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya.
Ekosistem disusun atas dua komponen yaitu
biotik dan abiotic. Kedua komponen saling berinteraksi dalam menjaga
keseimbangan lingkungan. Peristiwa rantai makanan dan jaring makanan adalah
contoh interaksi dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Interaksi yang saling
membutuhkan antar komponen biotik dalam rantai makanan dan jaring makanan yang
seimbang menyebabkan tidak ada satupun komponen biotik yang jumlahnya terlalu
banyak atau sedikit.Interaksi terjadi pula antar komponen biotik dengan abiotic
bila sesuai dan berjalan baik.
Keseimbangan lingkungan adalah kemampuan lingkungan
untuk mengatasi tekanan dari alam maupun dari aktivitas manusia, serta
kemampuan lingkungan dalam menjaga kestabilan hidupnya.keseimbangan lingkungan
akan tercapai bila ada interaksi organisme dengan factor lingkungan dan
interaksi antarkomponen dalam suatu lingkungan dapat berjalan dengan proporsional. Contoh lingkungan yang seimbang yaitu hutan,
karena jumlah masing-masing komponen biotik di hutan tidak saling mendominasi
sehingga terbentuk rantai dan jaring makanan.
Lingkungan tidak seimbang terjadi bila ada perubahan berupa pengurangan fungsi dari
komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata
rantai dalam ekosistem. Adanya gangguan yang masuk ke dalam suatu lingkungan
berada di luar ambang batas toleransi.
B. Suksesi
Gangguan
yang masuk ke dalam suatu lingkungan yang berada pada ambang batas toleransi, maka
keseimbangan lingkungan akan terganggu. Gangguan yang masuk kelingkungan dapat
disebabkan oleh alam dan campur tangan manusia. Contoh yang termasuk gangguan
alam seperti, gempa bumi, badai, tornado dan letusan gunung berapi yang dapat
menghancurkan komunitas biologis. Setelah terjadi gangguanalam, maka lingkungan
akan mengalami proses pemulihan. Komunitas akan mengalami suatu perubahan
struktur yang disebut dengan suksesi.
Suksesi adalah proses perubahan komposisi species dalam suatu komunitas
biologi akibat adanya gangguan pada komunitas. Terdapat dua macam suksesi
yaitu:
1. Suksesi primer
Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu.
Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total
sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat
terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan
Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat
pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak
bumi. Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung
Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung
Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan
lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis
itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk
tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya
pengurai. Zat yang terbentuk karma aktivitas penguraian bercampur dengan hasil
pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks susunannya. Dengan adanya
tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur.
Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan
herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi
demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.
Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang
kuat terns mengadakan pelapukan lahan.Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh
jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh.
Tumbuhan semak menaungi rumput dan belukar maka terjadilah kompetisi. Lama
kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar
sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut mencapai
kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang
terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu.
2.Suksesi Sekunder
Suksesi
sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat
merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan /
substrat seperti sebelumnya. Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap
awal, tetapi tidak dari komunitas pionir. Gangguan yang menyebabkan
terjadinya suksesi sekunder dapat berasal dari peristiwa alami atau akibat
kegiatan manusia. Gangguan alami misalnya angin topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon besar
yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan. Gangguan yang disebabkan oleh kegiatan manusia contohnya
adalah pembukaan areal hutan.
3.Komunitas klimaks
Komunitas klimaks adalah komunitas yang dihasilkan dari proses suksesi. Didominasi organisme yang memiliki umur panjang, seperti pohon-pohon besar dan hewan yang memiliki siklus hidup yang panjang.
Komunitas klimaks adalah komunitas yang dihasilkan dari proses suksesi. Didominasi organisme yang memiliki umur panjang, seperti pohon-pohon besar dan hewan yang memiliki siklus hidup yang panjang.
C.DAMPAK EKSPLOITASI BERLEBIHAN TERHADAP
EKOSISTEM
Beberapa
dampak negatif terhadap ekosistem akibat eksploitasi berlebihan manusia
1. Fragmentasi dan
Degradasi Habitat
Kawasan
hutan yang pepohonannya banyak ditebang untuk memenuhi kesejahteraan manusia
atau pembangunan jalan yang melintasi hutan merupakan contoh fragmentasi
habitat. Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya berbagai
masalah, antara lain seperti kematian organisme karena hilangnya sumber makanan
dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman spesies pada habitat tersebut
2. Terganggunya
Aliran Energi di Dalam ekosistem
Ketika
proses penebangan dan pembakaran hutan selesai, maka kawasan itu kemudian akan
ditanami satu jenis tumbuhan (sistem monokultur), contoh : padi. Hal itu
menyebabkan aliran energi yang semula kompleks, yaitu antara beberapa jenis
produsen, konsumen, dan detritivoria menjadi aliran energi yang lebih
sederhana, yaitu satu jenis produsen, beberapa konsumen, dan detritivoria.
3. Resistensi
Beberapa Spesies Merugikan
Penggunaan
pestisida dan antibiotika yang berlebihan untuk membunuh populasi organism yang
merugikan dapat menyebabkan munculnya populasi organisme yang kebal terhadap
pestisida dan antibiotik tersebut.
4. Hilangnya
Spesies Penting di Dalam Ekosistem
Hilangnya
satu organisme dapat memberikan dampak yang cukup besar di dalam ekosistem.a
Misal bila di sawah predator untuk memakan tikus seperti elang dan burung hantu
maka akan menyebabkan meningkatnya jumlah tikus.
5. Introduksi Spesies Asing
Introduksi
spesies asing dapat merugikan dalam suatu ekosistem karena spesies tersebut
tidak memiliki predator alami. Contohnya ledakan populasi tanaman enceng
gondok, dikarenakan tidak terdapatnya predator alami (Neochetine eichhorniae)
yang mengontrol pertumbuhan populasi tanaman tersebut.
6.
Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui
Semua sumber
daya alam yang dapat diperbaharui seperti kayu, tanduk, dan gading jika
digunakan dan dieksploitasi secara berlebihan akan menurunkan jumlah dan
kualitas sumber daya alam tersebut.
7. Terganggunya Daur Materi di Dalam Ekosistem
Meningkatnya
aktivitas manusia di dunia berpengaruh terhadap daur biogeokimia. Contohnya
daur karbon yang terganggu akibat semakin banyaknya penggunaan bahan bakar.
Melimpahnya CO2 yang dihasilkan dari proses pembakarandapat memberikan efek
buruk, salah satunya adalah pemanasan global.
D.Upaya Menjaga Keseimbangan Lingkungan
Dilakukan di lingkungan rumah adalah :
1. Kurangi penggunaan bahan kimia pencemar lingkungan
Mengurangi penggunaan bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan seperti detergen dan
Mengurangi penggunaan bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan seperti detergen dan
2. plastic. Dengan menggunakan
detergen ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan kantong plastik pada saat
berbelanja dengan cara membawa kantong/tas belanja dari rumah.
3. Kurangi produksi sampah rumah tangga
Mengurangi sampah kemasan dengan membeli produk yang dapat diisi ulang.
4. Memilah sampah
Kegiatan memilah sampah dapat dilakukan dengan cara memisahkan sampah menjadi 3 kategori yakni organik, anorganik, dan B3 (oli,batubatre dll). Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos, sampah anorganik dapatt didaur ulang (recycle) atau digunakan kembali (reuse).
Kegiatan memilah sampah dapat dilakukan dengan cara memisahkan sampah menjadi 3 kategori yakni organik, anorganik, dan B3 (oli,batubatre dll). Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos, sampah anorganik dapatt didaur ulang (recycle) atau digunakan kembali (reuse).
5. Hemat penggunaan
air
Menyiram tanaman dengan bekas air cucian beras dan mematikan kran air
bila sudah tidak digunakan.
6. Menghemat penggunaan listrik.
Seperti mematikan lampu pada siang hari dan
menggunakan lampu hemat energy.
7. Menghindari
pemborosan bahan bakar
Menjaga Keseimbangan Lingkungan yang dapat dilakukan di lingkungan masyarakat.
1. Melakukan reboisasi.
Menanam pohon
di hutan dan sekitar bantaran sungai agar tidak terjadi longsor.
2.
Melindungi satwa langka
3. Bijak dalam bercocok tanam
Pengendalian hama tanaman dengan memanfaatkan musuh alami dari hama tersebut.
3. Bijak dalam bercocok tanam
Pengendalian hama tanaman dengan memanfaatkan musuh alami dari hama tersebut.
Harus bisa menggunakan pestisida berbahan
kimia secara bijak dan menerapkan sistem
rotasi tanaman
agar ekosistem di daerah lahan persawahan tetap terjaga keseimbangannya.
4. Mengkonsumsi hasil pertanian dan peternakan
dalam negeri
Dengan mengkonsumsi hasil peternakan dan pertanian lokal atau dari dalam negeri, maka akan mengurangi impor daging dan buah- buahan yang bisa saja membawa telur hama yang belum ada di Indonesia.
Dengan mengkonsumsi hasil peternakan dan pertanian lokal atau dari dalam negeri, maka akan mengurangi impor daging dan buah- buahan yang bisa saja membawa telur hama yang belum ada di Indonesia.
5. Melakukan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL)
Kegiatan pembangunan yang bersifat wajib AMDAL yakni memperhatikan konsekuensi kemungkinan kerusakan lingkungan lebih lanjut ketika melakukan pembangunan jalan yang membelah hutan
Kegiatan pembangunan yang bersifat wajib AMDAL yakni memperhatikan konsekuensi kemungkinan kerusakan lingkungan lebih lanjut ketika melakukan pembangunan jalan yang membelah hutan
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell.A.2003.
Biologi Jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Dwidjoseputro, D.1991. Ekologi:Manusia dengan Lingkungannya.
Jakarta: Erlangga.
Jasin
Kimball,J.W. 1999. Biologi Jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Molles,M.C.
2005. Ecology: Concepts and Applications. New York: Mc Grow Hill.
Sutrisno,2007.
Ilmu Pengetahuan Alam modul 3.Bogor: Penerbit Yudhistira
Kalkulator sains (matematika, fisika, kimia, dsb) dengan step by step terbaik, kunjungi
BalasHapusScizeta.com