Kompetensi Dasar
3.1.Memahami Gejala Alam Biotik dan Abiotik
Indikator:
3.1.1. Menjelaskan gejala alam biotik.
3.1.2. Menjelaskan gejala alam abiotik.
4.1.1. Melakukan klasifikasi gejala alam biotik.
4.1.2. Melakukan klasifikasi gejala alam
biotik.
I. Penelitian ilmiah terhadap gejala alam biotik
A.
Pengetahuan dan ilmu pengetahuan
1.Pengertian Ilmu dan Pengetahuan
Ilmu atau sains adalah pengetahuan yang membahas
tentang fakta yang bersifat natural maupun social yang berlaku umum dan
sistematis.
Contoh ilmu
Bahasa termasuk ilmu artinya
berlaku umum dan sistematis. Siapa pun yang akan mempelajari bahasa akan
melalui tahapan seperti berbicara, mendengar, membaca bahkan menulis.
Pengetahuan adalah infomasi yang diketahui
oleh individu yang sebelumnya belum dipelajari. Misal; waktu masih anak-anak
kita belum tahu suatu obyek, tapi perlahan-lahan melalui bimbingan orangtua,
kita menjadi tahu satu persatu obyek/benda yang ada di sekitar kita.
Pengetahuan belum dapat diuji kebenarannya dan tidak memerlukan hipotesis,
konsep, teori dan prosedur dalam mendapatkan jawaban benar atau salahnya.
Pengetahuan bisa menjadi ilmu
apabila telah dikaji dan diuji sehingga semua orang dapat mempelajarinya.
Perbedaan ilmu dan pengetahuan
adalah:
·
Pengetahuan
masih bersifat individual dan kelompok. Sedangkan ilmu bersifat umum.
·
Yang
dapat menjadi guru dalam suatu ilmu adalah orang yang mempunyai keahlian dalam
ilmu tersebut. Sedangkan guru dari pengetahuan adalah semua orang yang memiliki
pengetahuan tersebut berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari interaksi
dengan orang yang telah tahu sebelumnya.
·
Ilmu
telah dikaji dan diuji kebenarannya, sedangkan pengetahuan tidak perlu diuji
kebenarannya, cukup berdasarkan informasi dari orang yang telah tahu sebelumnya
·
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun
dengan sistematis dan berlaku umum.Sedangkan pengetahuan belum disusun secara
sistematis karena belum diuji dan dicoba kebenarannya.
2. Pengertian Sains
Sains berasal dari bahasa latin
scientia artinya pengetahuan (knowledge), beberapa definisinya antara lain:
· Sesuatu yang diketahui langsung dari
pengalaman
· Pengetahuan yang telah diolah kembali
dan disusun secara metodis, sistematis dan koheren
· Pengetahuan yang diperoleh melalui
pengalaman
· Ilmu yang mempelajari gejala-gejala
alam apa adanya
3. Ciri-ciri Sains
Ciri Sains antara lain bersifat:
a. Konkret
Konkret bersifat objek kajian berupa
benda-benda atau gejala alam nyata yang dapat ditangkan oleh alat indera. Objek
kajian dibedakan atas objek kajian bersifat fisika, kimia dan biologi.
b. Empiris
Empiris berdasarkan pengalaman
konkret yangdapat dirsakan oleh semua orang dan dapat dibuktikan secara ilmiah.
c. Dikembangkan berdasarkan cara
berpikir logis
Cara berpikir logis yaitu kesimpulan
ditarik berdasarkan logika-logika tertentu,misal secara induktif artinya
berpikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi umum.
Deduktif adalah berpikir dengan menarik kesimpulan dari yang umum menjadi yang
khusus.
d. Objektif
Objektif dimana setiap orang akan
berpendapat sama terhadap hal-hal yang diamatinya, terhindar dari maksud-maksud
tertentu pelaku (subjektif).
e. Sistematis
Disusun berdasarkan urutan dan langkah-langkah tertentu.
f. Teori berlaku umum
4.
Hakikat Sains sebagai disiplin ilmu
Ilmu
pengetahuan dibedakan atas:
a. Ilmu
pengetahuan fisis-kualitatif adalah pengetahuan yang berdasarkan pengalaman
(empiris) yang diperoleh melalui observasi serta analisis atas data. Contoh:
biologi,antropologi dan geologi.
b. ilmu
pengetahuan formal kuantitatif matematis yaitu pengetahuan yang diperoleh
dengan cara analisis refleksi dengan mencari hubungan antara konsep-konsep.
Contoh: matematika,fisika dan kimia.
c. Ilmu
pengetahuan metafisis substansial adalah pengetahuan yang diperoleh secara
filsafat.
B. Komponen
Penyusun Ekosistem
Pada
lingkungan antar komponen penyusunnya terjadi interaksi, hal ini terjadi guna
mempertahankan kelangsungan hidupnya masing-masing. Interaksi antara mahluk
hidup dengan lingkungannya disebut dengan ekosistem.
Di
alam ini menunjukkan terjadinya gejala-gejala alam yang sering terjadi. Gejala
alam terjadi karena adanya interaksi antar komponen biotik dan abiotik.
Gejala-gejala tersebut berdasarkan penyebabnya terdiri atas:
a.
Gejala alam biotik
Komponen biotik adalah mahluk hidup yang ada
disekitar lingkungan kita, meliputi jenis tumbuhan, hewan dan mikroorganisme.
Gejala
alam biotik berhubungan dengan mahluk hidup dan hanya dapat dilakukan oleh
mahluk hidup, contoh gejala alam biotik antara lain:
1)
Tumbuh dan berkembangbiak
Semua
mahluk hidup memiliki kemampuan tumbuh dan berkembang. Biji sawi yang
disemaikan di media yang baik akan berkecambah dan seiring waktu akan tumbuh
menjadi besar yang akan membentuk akar,daun dan bunga.
Tanaman
muda akan menyerap makanan dan air dari dalam tanah melalui akar melalui proses
fotosintesis akan membentuk zat makanan.
Tanaman
muda akan tumbuh menjadi tanaman dewasa. Pada masa dewasa, tanaman akan
berbunga. Dari bunga tersebut terjadi penyerbukan.
Pada fase dewasa manusia akan
mempunyai kemampuan bereproduksi yang disebut berkembang biak. Begitu juga
untuk hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya akan mengalami gejala alam
yang relatif sama dengan yang dialami manusia.
2)
Semua mahluk hidup mampu melakukan gerak dan untuk tumbuhan
gerakannya terbatas.
3)
Mahluk hidup mempunyai
kemampuan bernapas yaitu kemampuan mengambil
oksigen dari udara dan melepaskannya dalam bentuk karbondioksida.
Gejala alam biotik adalah gejala alam yang
timbul akibat interaksi antar komponen biotik di suatu ekosistem. Contoh gejala
alam akibat interaksi antar komponen tersebut antara lain:
1) Meningkatnya hama tanaman
Hama tanaman yang berkembangbiak begitu cepat
terjadi antara lain karena penggunaan pestisida yang berlebihan mengakibatkan
jenis hama tertentu resisten (kebal). Penyebab lainnya adalah karena matinya
predator alami musuh hama tersebut.
2) Penyebaran virus HIV
Penyebaran virus HIV ini sulit dikendalikan
karena cara penularannya yang berbeda.Ditambah belum ditemukannya vaksinnya.
3) Populasi eceng gondok yang meningkat akibat
adanya polusi air karena mengandung unsur nitrogen yang tinggi. Melimpahnya
eceng gondok menyebabkan pendangkalan (eutrofikasi) danau.
4) Kepunahan species langka akibat perburuan
liar, ditambah lambatnya untuk berkembangbiak yang membuat jenis hewan tersebut
menjadi langka. Misal: Badak cula satu, cendrawasih, komodo dan lain-lain.
b.
Gejala alam
abiotic
Komponen abiotik adalah semua benda tidak
hidup yang ada di lingkungan sekitar kita.Gejala alam abiotic adalah suatu keadaan lingkungan di
sekitar yang menunjukkan keadaan benda tidak hidup.Gejala alam abiotic ini
berhubungan dengan sifat fisik dan kimia di luar mahluk hidup. Misal:erosi,gunung
meletus dan pelapukan
Kerusakan pada komponen biotik akan berpengaruh
terhadap komponen abiotic, demikian pula
sebaliknya. Misal; penebangan hutan, pada saat hujan akan terjadi banjir karena
tidak ada peresapan air oleh pohon sebagai komponen biotik. Air sebagai
komponen abiotic yang merupakan komponen yang dibutuhkan mahluk hidup menjadi
penyebab banjir. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya lahan resapan akibat
penggundulan hutan atau penebangan tanaman (komponen biotik). Ditambah
kebiasaan buruk manusia pada lingkungan yang dapat mengakibatkan banjir.
Contoh; membuang sampah sembarangan.
Contoh gejala alam abiotic, antara lain:
1) Gunung Meletus
Gunung meletus timbul akibat terdorongnya
endapan magma perut bumi oleh gas bertekanan tinggi di dalam gunung berapi.
2) Tsunami
Tsunami terjadi akibat pergeseran lempeng
batuan bumi di dasar laut.
3) Terjadinya Hujan
Hujan terjadi akibat penguapan air melalui
siklus hidrologi.
4) Gempa
Penyebab gempa karena adanya pergeseran
lempeng bumi.
C. Merencanakan
Penelitian Ilmiah
Untuk memperoleh informasi gejala alam
diperlukan pengamatan melalui langkah yang sistematis melalui metode ilmiah.
Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk
mendapatkan pengetahuan yang diperoleh secara sistematis berdasarkan bukti
fisik dalam usahanya untuk mendapatkan jawaban akibat fenomena alam.
Metode ilmiah adalah cara atau teknik untuk
memecahkan masalah ilmiah melalui langkah-langkah tertentu yang sistematis.
Langkah-langkah
metode ilmiah yang umum digunakan adalah:
1. Merumuskan masalah
Rumusan
masalah dibuat bertujuan untuk memperjelas masalah yang akan dipecahkan.Untuk
merumuskan masalah dimulai dengan serangkaian pertanyaan yang berhubungan
dengan permasalahan. Dimulai dengan menggunakan kalimat tanya ABDIKASIM
(Apa,bagaimana,dimana,kapan,siapa dan mengapa).
·
Rumusan masalah
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat, dan jelas
·
Rumusan masalah
dapat dicari penyelesaiannya atau solusinya
·
Rumusan masalah
menyatakan adanya keterkaitan antara berbagai variabel
Contoh:
Apakah penyebab terjadinya banjir di
daerah Kabupaten Bandung?
2. Menyusun kerangka berpikir
Kerangka berpikir merupakan kegiatan
mengumpulkan keterangan atau data yang berhubungan dengan masalah yang
bertujuan untuk menemukan jawaban sementara. Data-data yang didapatkan hal-hal
yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
3. Membuat hipotesis
Dari data-data yang diperoleh dapat
disusun suatu hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah
dan fakta yang ada. Kalimat yang digunakan adalah pernyataan.
Ada dua jenis
hipotesis, yaitu:
a. Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis
yang menyatakan tidak ada pengaruh. Misal: Tidak ada pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan kecambah.
b. Hipotesis alternative (H1) adalah
dugaan yang menyatakan ada pengaruh. Misal: Ada pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan kecambah.
4.
Menguji dugaan dengan
melakukan eksperimen
Eksperimen berfngsi untuk menguj
hipotesis yang diajukan dengan didukung oleh bukti empris yang cukup dari hasil
percobaan.
a.
Menentukan variabel
Variabel adalah faktor-faktor yang
berpengaruh dan memiliki nilai (ukuran tertentu) dan dapat diubah atau berubah.
Ada tiga jenis variabel yang sering digunakan yaitu:
·
Variabel
bebas adalah factor yang dibuat bervariasi (mempengaruhi).
·
Variabel
terikat adalah factor yang muncul akibat variable bebas (dipengaruhi).
·
Variabel
control adalah factor lain yang ikut berpengaruh dan dibuat sama dan
terkendali.
Misal, kita buat rumusan masalah :
Adakah pengaruh deterjen B
terhadap banyaknya kematian ikan lele?.
Maka, yang menjadi variabel
bebasnya adalah deterjen B.
Variabel terikatnya adalah banyaknya
kematian.
Obyeknya adalah ikan lele.
b.
Melakukan
pengamatan
Pengamatan dapat dilakukan secara
langsung (observasi kualitatif) dan pengamatan tidak langsung (observasi
kuantitatif).
1) Kualitatif
adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol, angka
atau bilangan. Misal: Daun jambu batu berwarna hijau.
2) Kuantitatif
adalah data informasi yang berupa symbol,angka dan bilangan.
Misal: Daun jambu batu itu
panjangnya 15 cm.
c.
Menyiapkan
alat dan bahan
5. Mengumpulkan dan mengelompokkan data
6. Mengolah dan menafsirkan data
Analisis data yang dilakukan
secara tuntas adalah dengan cara statistik. Tapi untuk tingkat SMK/SMA cukuplah
dengan mengolah semua data dengan mencari rata-ratanya dan diubah ke dalam
bentuk persen kemudian dibuat grafiknya. Hasil rata-rata dapat dibuat sebagai
kesimpulan.
7. Menarik kesimpulan
8. Mempublikasikan hasil
3
.
SISTEMATIKA PEMBUATAN LAPORAN ILMIAH
1.
Judul Penelitian
2.
Kata Pengantar
3.
Daftar Isi
4.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Masalah
1.2. Rumusan
Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat
Penelitian
1.5. Hipotesis
Penelitian
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III.
METODE PENELITIAN
BAB IV.
PEMBAHASAN
BAB V.
KESIMPULAN
Daftar
Pustaka
Lampiran
Sumber Artikel pengertian metode ilmiah dan langkah langkah
metode ilmiah
Schaum’s Outlines: Biologi edisi kedua oleh George H. Fried
(2005), diterjemahkan oleh Damaring Tyas. Diterbitkan oleh Penerbit Erlangga.
Syamsuri Istamar. Biologi SMA Kelas X.Jakarta: Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar