Minggu, 22 Oktober 2017

Memahami gejala alam

Kompetensi Dasar
3.1.Memahami Gejala Alam Biotik dan Abiotik

Indikator:
3.1.1. Menjelaskan gejala alam biotik.
3.1.2. Menjelaskan gejala alam abiotik.
4.1.1. Melakukan klasifikasi gejala alam biotik.
4.1.2. Melakukan klasifikasi gejala alam biotik.


I. Penelitian ilmiah terhadap gejala alam biotik

A.     Pengetahuan dan ilmu pengetahuan
1.Pengertian Ilmu dan Pengetahuan
Ilmu  atau sains adalah pengetahuan yang membahas tentang fakta yang bersifat natural maupun social yang berlaku umum dan sistematis.
Contoh ilmu
Bahasa termasuk ilmu artinya berlaku umum dan sistematis. Siapa pun yang akan mempelajari bahasa akan melalui tahapan seperti berbicara, mendengar, membaca bahkan menulis.
Pengetahuan adalah infomasi yang diketahui oleh individu yang sebelumnya belum dipelajari. Misal; waktu masih anak-anak kita belum tahu suatu obyek, tapi perlahan-lahan melalui bimbingan orangtua, kita menjadi tahu satu persatu obyek/benda yang ada di sekitar kita. Pengetahuan belum dapat diuji kebenarannya dan tidak memerlukan hipotesis, konsep, teori dan prosedur dalam mendapatkan jawaban benar atau salahnya.
Pengetahuan bisa menjadi ilmu apabila telah dikaji dan diuji sehingga semua orang dapat mempelajarinya. 

Perbedaan ilmu dan pengetahuan adalah:
·         Pengetahuan masih bersifat individual dan kelompok. Sedangkan ilmu bersifat umum.
·         Yang dapat menjadi guru dalam suatu ilmu adalah orang yang mempunyai keahlian dalam ilmu tersebut. Sedangkan guru dari pengetahuan adalah semua orang yang memiliki pengetahuan tersebut berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan orang yang telah tahu sebelumnya.
·         Ilmu telah dikaji dan diuji kebenarannya, sedangkan pengetahuan tidak perlu diuji kebenarannya, cukup berdasarkan informasi dari orang yang telah tahu sebelumnya
·          Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun dengan sistematis dan berlaku umum.Sedangkan pengetahuan belum disusun secara sistematis karena belum diuji dan dicoba kebenarannya.

2. Pengertian Sains
Sains berasal dari bahasa latin scientia artinya pengetahuan (knowledge), beberapa definisinya antara lain:
·  Sesuatu yang diketahui langsung dari pengalaman
· Pengetahuan yang telah diolah kembali dan disusun secara metodis, sistematis dan koheren
·  Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman
· Ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam apa adanya

3. Ciri-ciri Sains
Ciri Sains antara lain bersifat:
a.      Konkret
Konkret bersifat objek kajian berupa benda-benda atau gejala alam nyata yang dapat ditangkan oleh alat indera. Objek kajian dibedakan atas objek kajian bersifat fisika, kimia dan biologi.
b.      Empiris
Empiris berdasarkan pengalaman konkret yangdapat dirsakan oleh semua orang dan dapat dibuktikan secara ilmiah.
c.       Dikembangkan berdasarkan cara berpikir logis
Cara berpikir logis yaitu kesimpulan ditarik berdasarkan logika-logika tertentu,misal secara induktif artinya berpikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi umum. Deduktif adalah berpikir dengan menarik kesimpulan dari yang umum menjadi yang khusus.
d. Objektif
Objektif dimana setiap orang akan berpendapat sama terhadap hal-hal yang diamatinya, terhindar dari maksud-maksud tertentu pelaku (subjektif).
e.  Sistematis
Disusun berdasarkan urutan dan langkah-langkah tertentu.
f. Teori berlaku umum

4. Hakikat Sains sebagai disiplin ilmu
Ilmu pengetahuan dibedakan atas:
a.  Ilmu pengetahuan fisis-kualitatif adalah pengetahuan yang berdasarkan pengalaman (empiris) yang diperoleh melalui observasi serta analisis atas data. Contoh: biologi,antropologi dan geologi.
b.  ilmu pengetahuan formal kuantitatif matematis yaitu pengetahuan yang diperoleh dengan cara analisis refleksi dengan mencari hubungan antara konsep-konsep. Contoh: matematika,fisika dan kimia.
c.  Ilmu pengetahuan metafisis substansial adalah pengetahuan yang diperoleh secara filsafat.

B.   Komponen Penyusun Ekosistem
Pada lingkungan antar komponen penyusunnya terjadi interaksi, hal ini terjadi guna mempertahankan kelangsungan hidupnya masing-masing. Interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungannya disebut dengan ekosistem. 
Di alam ini menunjukkan terjadinya gejala-gejala alam yang sering terjadi. Gejala alam terjadi karena adanya interaksi antar komponen biotik dan abiotik. Gejala-gejala tersebut berdasarkan penyebabnya terdiri atas:
a.      Gejala alam  biotik
Komponen biotik adalah mahluk hidup yang ada disekitar lingkungan kita, meliputi jenis tumbuhan, hewan dan mikroorganisme.
Gejala alam biotik berhubungan dengan mahluk hidup dan hanya dapat dilakukan oleh mahluk hidup, contoh gejala alam biotik antara lain:
1)      Tumbuh dan berkembangbiak
Semua mahluk hidup memiliki kemampuan tumbuh dan berkembang. Biji sawi yang disemaikan di media yang baik akan berkecambah dan seiring waktu akan tumbuh menjadi besar yang akan membentuk akar,daun dan bunga.
Tanaman muda akan menyerap makanan dan air dari dalam tanah melalui akar melalui proses fotosintesis akan membentuk zat makanan.
Tanaman muda akan tumbuh menjadi tanaman dewasa. Pada masa dewasa, tanaman akan berbunga. Dari bunga tersebut terjadi penyerbukan. 
Pada fase dewasa manusia akan mempunyai kemampuan bereproduksi yang disebut berkembang biak. Begitu juga untuk hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya akan mengalami gejala alam yang relatif sama dengan yang dialami manusia.
2)      Semua mahluk hidup mampu melakukan gerak dan untuk tumbuhan gerakannya terbatas.
3)       Mahluk hidup mempunyai kemampuan bernapas yaitu kemampuan mengambil  oksigen dari udara dan melepaskannya dalam bentuk karbondioksida.

Gejala alam biotik adalah gejala alam yang timbul akibat interaksi antar komponen biotik di suatu ekosistem. Contoh gejala alam akibat interaksi antar komponen tersebut antara lain:
1)      Meningkatnya hama tanaman
Hama tanaman yang berkembangbiak begitu cepat terjadi antara lain karena penggunaan pestisida yang berlebihan mengakibatkan jenis hama tertentu resisten (kebal). Penyebab lainnya adalah karena matinya predator alami musuh hama tersebut. 
2)      Penyebaran virus HIV
Penyebaran virus HIV ini sulit dikendalikan karena cara penularannya yang berbeda.Ditambah belum ditemukannya vaksinnya.
3)      Populasi eceng gondok yang meningkat akibat adanya polusi air karena mengandung unsur nitrogen yang tinggi. Melimpahnya eceng gondok menyebabkan pendangkalan (eutrofikasi) danau.
4)      Kepunahan species langka akibat perburuan liar, ditambah lambatnya untuk berkembangbiak yang membuat jenis hewan tersebut menjadi langka. Misal: Badak cula satu, cendrawasih, komodo dan lain-lain.

b.      Gejala alam abiotic
   Komponen abiotik adalah semua benda tidak hidup yang ada di lingkungan sekitar kita.Gejala alam  abiotic adalah suatu keadaan lingkungan di sekitar yang menunjukkan keadaan benda tidak hidup.Gejala alam abiotic ini berhubungan dengan sifat fisik dan kimia di luar mahluk hidup. Misal:erosi,gunung meletus dan pelapukan
Kerusakan pada komponen biotik akan berpengaruh terhadap komponen abiotic, demikian pula sebaliknya. Misal; penebangan hutan, pada saat hujan akan terjadi banjir karena tidak ada peresapan air oleh pohon sebagai komponen biotik. Air sebagai komponen abiotic yang merupakan komponen yang dibutuhkan mahluk hidup menjadi penyebab banjir. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya lahan resapan akibat penggundulan hutan atau penebangan tanaman (komponen biotik). Ditambah kebiasaan buruk manusia pada lingkungan yang dapat mengakibatkan banjir. Contoh; membuang sampah sembarangan.     
Contoh gejala alam abiotic, antara lain:
1)      Gunung Meletus
Gunung meletus timbul akibat terdorongnya endapan magma perut bumi oleh gas bertekanan tinggi di dalam gunung berapi.
2)      Tsunami
Tsunami terjadi akibat pergeseran lempeng batuan bumi di dasar laut.
3)      Terjadinya Hujan
Hujan terjadi akibat penguapan air melalui siklus hidrologi.
4)      Gempa
Penyebab gempa karena adanya pergeseran lempeng bumi.

C.      Merencanakan Penelitian Ilmiah
Untuk memperoleh informasi gejala alam diperlukan pengamatan melalui langkah yang sistematis melalui metode ilmiah.
Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan yang diperoleh secara sistematis berdasarkan bukti fisik dalam usahanya untuk mendapatkan jawaban akibat fenomena alam.
Metode ilmiah adalah cara atau teknik untuk memecahkan masalah ilmiah melalui langkah-langkah tertentu yang sistematis.
Langkah-langkah metode ilmiah yang umum digunakan adalah:
1.      Merumuskan masalah
Rumusan masalah dibuat bertujuan untuk memperjelas masalah yang akan dipecahkan.Untuk merumuskan masalah dimulai dengan serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan permasalahan. Dimulai dengan menggunakan kalimat tanya ABDIKASIM (Apa,bagaimana,dimana,kapan,siapa dan mengapa). 
·         Rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat, dan jelas
·         Rumusan masalah dapat dicari penyelesaiannya atau solusinya
·         Rumusan masalah menyatakan adanya keterkaitan antara berbagai variabel
Contoh:
Apakah penyebab terjadinya banjir di daerah Kabupaten Bandung?
2.      Menyusun kerangka berpikir
Kerangka berpikir merupakan kegiatan mengumpulkan keterangan atau data yang berhubungan dengan masalah yang bertujuan untuk menemukan jawaban sementara. Data-data yang didapatkan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
3.      Membuat hipotesis
Dari data-data yang diperoleh dapat disusun suatu hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah dan fakta yang ada. Kalimat yang digunakan adalah pernyataan.
Ada dua jenis hipotesis, yaitu:
a.      Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh. Misal: Tidak ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah.
b.      Hipotesis alternative (H1) adalah dugaan yang menyatakan ada pengaruh. Misal: Ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah.
4.      Menguji dugaan dengan melakukan eksperimen
Eksperimen berfngsi untuk menguj hipotesis yang diajukan dengan didukung oleh bukti empris yang cukup dari hasil percobaan.
a.      Menentukan variabel
Variabel adalah faktor-faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai (ukuran tertentu) dan dapat diubah atau berubah. Ada tiga jenis variabel yang sering digunakan yaitu:
·         Variabel bebas adalah factor yang dibuat bervariasi (mempengaruhi).
·         Variabel terikat adalah factor yang muncul akibat variable bebas (dipengaruhi).
·         Variabel control adalah factor lain yang ikut berpengaruh dan dibuat sama dan terkendali.
Misal, kita buat rumusan masalah :
Adakah pengaruh deterjen B terhadap banyaknya kematian ikan lele?.
Maka, yang menjadi variabel bebasnya adalah deterjen B.
Variabel terikatnya adalah banyaknya kematian.
Obyeknya adalah ikan lele.
b.      Melakukan pengamatan
Pengamatan dapat dilakukan secara langsung (observasi kualitatif) dan pengamatan tidak langsung (observasi kuantitatif).
1)   Kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol, angka atau bilangan. Misal: Daun jambu batu berwarna hijau.
2)   Kuantitatif adalah data informasi yang berupa symbol,angka dan bilangan.
Misal: Daun jambu batu itu panjangnya 15 cm.
c.       Menyiapkan alat dan bahan
5.      Mengumpulkan dan mengelompokkan data
6.      Mengolah dan menafsirkan data
Analisis data yang dilakukan secara tuntas adalah dengan cara statistik. Tapi untuk tingkat SMK/SMA cukuplah dengan mengolah semua data dengan mencari rata-ratanya dan diubah ke dalam bentuk persen kemudian dibuat grafiknya. Hasil rata-rata dapat dibuat sebagai kesimpulan.
7.     Menarik kesimpulan
8.     Mempublikasikan hasil
3
.

SISTEMATIKA PEMBUATAN LAPORAN ILMIAH

1.       Judul Penelitian
2.       Kata Pengantar
3.       Daftar Isi
4.       BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Hipotesis Penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. METODE PENELITIAN
BAB IV. PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN
         Daftar Pustaka
          Lampiran                  







  












Sumber Artikel pengertian metode ilmiah dan langkah langkah metode ilmiah
Schaum’s Outlines: Biologi edisi kedua oleh George H. Fried (2005), diterjemahkan oleh Damaring Tyas. Diterbitkan oleh Penerbit Erlangga.

Syamsuri Istamar. Biologi SMA Kelas X.Jakarta: Erlangga.

0 komentar:

Posting Komentar