Selasa, 22 Mei 2018

Ulat Hanoman

Ulat Bulu Hanoman

Bila kalian lihat ulat bulu ini mungkin akan ingat hanoman? Kenapa saya beri nama hanoman karena warna bulu-bulunya berwarna putih. Mungkin kita akan geli dan otomatis merasa gatal-gatal sekujur tubuh kita dengan hanya melihatnya. Tapi tak perlu khawatir kalau hanya melihat saja tidak akan membuat gatal beneran, yang membuat gatal karena hanya dengan melihat saja. Itu karena faktor phisikologi kita saja yang terkena sehingga hanya dengan melihat saja menjadi gatal.
Ulat itu sendiri adalah larva yang merupakan bagian salah satu tahapan metamorfosis kupu-kupu menjadi dewasa.

Ini lah penampakan ulat bulu hanoman yang saya temukan, saya posting buat nambah koleksi species ulat. 




Senin, 23 April 2018

Tonggeret

Tonggeret merupakan sebutan untuk segala jenis serangga anggota subordo Cicadomorpha, ordo Hemiptera. Tonggeret mengeluarkan suara nyaring dari pepohonan.
Hidup di daerah beriklim sedang hingga tropis dan sangat mudah dikenali di antara serangga lainnya karena tubuhnya yang besar dan melodi luar biasa yang dihasilkan dari alat penghasil suara di bawah sayapnya.
Di Indonesia, tonggeret yang nyaring suaranya muncul di akhir musim penghujan, saat serangga ini mencapai tahap dewasa, keluar dari bawah permukaan tanah untuk melakukan musim kawin. Yang dewasa baru keluar dari tanah di awal musim penghujan. Setelah kawin, betina meletakkan telur di tanah dan serangga ini mati. Di dunia ada 3.000 spesies tonggeret.
Tonggeret memiliki fase metamorfosa selama 17 tahun dan hidup dalam fase larva, dalam waktu 3 hari menjadi serangga dewasa dan segera memasuki fase repoduksi. Beberapa minggu setelah perkawinan Tonggeret akan mati. Mereka muncul dari sarang-sarang mereka yang sedikit gelap, setelah tidur selama 17 tahun. Mereka sangat berisik dalam mencari pasangan mereka.
Sebagian besar tonggeret biasanya, tenang dan menyendiri, menghabiskan waktu mereka menggali tanah. Sebagai serangga, mereka berumur panjang dan tidak matang/dewasa sampai tahun ke-17. Awal musim panas tahun ke 17 secara massal, tonggeret keluar dari tanah mencari pasangan.
Dua atau tiga minggu kemudian, mereka mati, setelah bertelur. Telur kemudian menetas dan muncullah larva mereka (lebih tepatnya Nymph) yang kemudian masuk ke dalam tanah untuk memulai siklus itu lagi.

Minggu, 18 Februari 2018

Sabtu, 17 Februari 2018

Pengelompokkan Jenis Limbah

KOMPETENSI DASAR:
3.6  Menganalisis limbah di lingkungan sekitar
INDIKATOR:
3.6.1 Menjelaskan limbah di lingkungan sekitar
3.6.2 Menentukan prosedur penanganan limbah di lingkungan sekitar
3.6.3 Menganalisis limbah di lingkungan sekitar

A.PENGERTIAN LIMBAH          
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.18/1999 Jo.PP 85/1999, Limbah didefinisikan sebagai sisa/buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Limbah  dapat diartikan sebagai bahan sisa yang dihasilkan dari aktivitas manusia maupun makhluk hidup lainnya.Pengertian limbah berdasarkan Keputusan Memperindag RI No 231/ MPP/ Kep/7/1997 Pasal 1 tentang Prosedur Impor Limbah bahwa limbah adalah bahan/ barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya , kecuali yang dapat dimakan oleh manusia dan hewan. Limbah berasal dari hasil aktivitas manusia baik berasal dari teknologi maupun dari alam.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.

B.PENGERTIAN BAKU MUTU LINGKUNGAN
Limbah dapat menimbulkan dampak negatif apabila jumlah atau konsentrasinya di lingkungan telah melebihi baku mutu lingkungan.
UU RI No.23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup mendefinisikan baku mutu lingkungan sebagai ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.
Baku mutu lingkungan adalah ambang batas/batas kadar maksimum suatu zat atau komponen yang di perbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif

C. Pengelompokan Limbah Berdasarkan Jenis Senyawa
1.    Limbah organik
     Limbah organik memiliki beberapa definisi berbeda yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan tujuan penggolongannya.Berdasarkan pengertian kimiawi, limbah organik merupakan segala limbah yang mengandung unsur karbon (C), sehingga meliputi limbah dari makhluk hidup (misalnya kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, dan sisa-sisa tumbuhan mati), kertas,  dan karet (bila berasal dari getah pohon karet).
  Secara teknis, limbah organik sebagai limbah yang hanya berasal dari makhluk hidup (alami)dan sifatnya mudah busuk. Artinya, bahan-bahan organik alami namun sulit membusuk/terurai, seperti kertas, dan bahan organic sintetik(buatan) yang juga sulit membusuk /terurai, seperti plastic dan karet, tidak termasuk dalam limbah organik.


2.    Limbah Anorganik
     Berdasarkan pengertian secara kimiawi, limbah anorganik meliputi limbah-limbah yang  tidak mengandung unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas atau perkakas, dan alumunium dari kaleng bekas atau peralatan rumah tangga), kaca, dan pupuk anorganik ( misalnya yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor).
Secara teknis, limbah anorganik didefinisikan sebagai segala limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme.



D.Pengelompokkan Limbah Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujudnya, limbah dikelompokkan menjadi limbah cair, padat ( sampah),  dan limbah gas.


 

 










E.Pengelompokkan Limbah Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, limbah dikelompokkan berdasarkan tempat atau sumber limbah seperti limbah domestic,industri, pertanian,pariwisata dan lain – lain.
1.Limbah Pemukiman/ domestic
Limbah pemukiman/domestic adalah limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan kegiatan usaha lain yang berhubungan dengan kegiatan pemukiman, seperti; sisa makanan, air sabun, tinja (kotoran), sisa minyak dari penggorengan  dan sebagainya.
 2.Limbah Industri
                       Limbah industri adalah limbah yang berasal dari kegiatan industri dan home industri (usaha   kecil) yang mencemari lingkungan. Seperti; limbah ampas tahu, limbah pewarnaan kaos, pengolahan logam dan sebagainya. 
               3. Limbah Pertanian 
                 Adalah limbah yang berasal dari kegiatan pertanian ataupun perkebunan.Seperti; limbah penggunaan dari pestisida yang berlebihan, penggunaan pupuk yang berlebihan, sisa-sisa tumbuhan dan sebagainya.       

                       4. Limbah pariwisata adalah limbah yang merupakan hasil kegiatan wisata seperti; sampah yang dibuang oleh wisatawan, adanya tumpahan minyak dan oli yang dibuang oleh kapal wisata dan sebagainya.        
F.B3
Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
   Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan
Sedangkan golongan limbah B3 yang berdasarkan karakteristik yaitu zat atau bahan yang mengandung satu atau lebih bahan :
·   mudah meledak;
·   pengoksidasi;
·   sangat mudah sekali menyala /terbakar;
·   sangat mudah menyala/terbakar;
·   mudah menyala/ terbakar;
·   amat sangat beracun;
·   sangat beracun;
·   beracun;
·   berbahaya;
·   korosif;
·   bersifat iritasi;
·   berbahayabagi lingkungan;
·   karsinogenik/ dapat menyebabkan kanker;
·   teratogenik/ dapat menyebabkan kecacatan pada janin;
·   mutagenik/ dapat menyebabkan mutasi genetis.

Zat atau bahan tersebut diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena memenuhi satu atau lebih karateristik limbah B3 sebagai berikut:
1.  Limbah mudah meledak, limbah yang pada suhu standar (250C,760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi fisika/kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya. Contoh: Korek isi, kaleng bekas obat nyamuk dan lain-lain.
2.Limbah mudah terbakar,limbah yang memiliki salah satu sifat sebagai berikut:
    a.    Limbah berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24%volume/ dan atau                 pada   titik nyala tidak lebih dari 60% akan menyala apabila terjadi kontak dengan                   percikan api, atau  sumber lainnya pada suhu kamar.
    b.   Limbah bukan berupa cairan yang pada tekanan dan suhu standar dapat menyebabkan              kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan               dan  apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran terus menerus
c.    Limbah yang bertekanan dan mudah terbakar
d.  Limbah pengoksidasi  Contoh: limbah pabrik cat, limbah tumpahan minyak, aseton dan lain-lain.

3.Limbah yang bersifat reaktif, limbah yang memiliki salah satu sifat sebagai berikut:
a.    Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa ledakan.
b.    Limbah yang bereaksi hebat dengan air
c.  Limbah yang bila bercampur dengan airberpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan ledakan, gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Contoh: batu baterei, lithium dan lain-lain.
  4. Limbah bersifat korosif, adalah limbah yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit,              menyebabkan perkaratan pada lempeng baja, mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk limbah yang bersifat basa.


Minggu, 22 Oktober 2017

Keseimbangan Lingkungan

KOMPETENSI DASAR 
3.5.Menganalisis keseimbangan lingkungan

INDIKATOR
3.5.1 Menjelaskan keseimbangan lingkungan
3.5.2 Menentukan prosedur dalam menjaga keseimbangan lingkungan
3.5.3 Menganalisis keseimbangan lingkungan
                                                         

BABV
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
A.Pengertian Keseimbangan Lingkungan dan Konsepnya
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.
Ekosistem disusun atas dua komponen yaitu biotik dan abiotic. Kedua komponen saling berinteraksi dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Peristiwa rantai makanan dan jaring makanan adalah contoh interaksi dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Interaksi yang saling membutuhkan antar komponen biotik dalam rantai makanan dan jaring makanan yang seimbang menyebabkan tidak ada satupun komponen biotik yang jumlahnya terlalu banyak atau sedikit.Interaksi terjadi pula antar komponen biotik dengan abiotic bila sesuai dan berjalan baik.
Keseimbangan lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam maupun dari aktivitas manusia, serta kemampuan lingkungan dalam menjaga kestabilan hidupnya.keseimbangan lingkungan akan tercapai bila ada interaksi organisme dengan factor lingkungan dan interaksi antarkomponen dalam suatu lingkungan dapat berjalan dengan proporsional. Contoh lingkungan yang seimbang yaitu hutan, karena jumlah masing-masing komponen biotik di hutan tidak saling mendominasi sehingga terbentuk rantai  dan jaring makanan.
Lingkungan tidak seimbang terjadi bila ada  perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem. Adanya gangguan yang masuk ke dalam suatu lingkungan berada di luar ambang batas toleransi.

B. Suksesi
   Gangguan yang masuk ke dalam suatu lingkungan yang berada  pada ambang batas toleransi, maka keseimbangan lingkungan akan terganggu. Gangguan yang masuk kelingkungan dapat disebabkan oleh alam dan campur tangan manusia. Contoh yang termasuk gangguan alam seperti, gempa bumi, badai, tornado dan letusan gunung berapi yang dapat menghancurkan komunitas biologis. Setelah terjadi gangguanalam, maka lingkungan akan mengalami proses pemulihan. Komunitas akan mengalami suatu perubahan struktur yang disebut dengan suksesi.
Suksesi adalah proses perubahan komposisi species dalam suatu komunitas biologi akibat adanya gangguan pada komunitas. Terdapat dua macam suksesi yaitu:
1. Suksesi primer
Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai. Zat yang terbentuk karma aktivitas penguraian bercampur dengan hasil pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks susunannya. Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.
Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terns mengadakan pelapukan lahan.Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput dan belukar maka terjadilah kompetisi. Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu.

2.Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya. Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal, tetapi tidak dari komunitas pionir. Gangguan yang menyebabkan terjadinya suksesi sekunder dapat berasal dari peristiwa alami atau akibat kegiatan manusia. Gangguan alami misalnya angin topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon besar yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan. Gangguan yang disebabkan oleh kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan.

3.Komunitas klimaks
Komunitas klimaks adalah komunitas yang dihasilkan dari proses suksesi. Didominasi organisme yang memiliki umur panjang, seperti pohon-pohon besar dan hewan yang memiliki siklus hidup yang panjang.
                                 
C.DAMPAK EKSPLOITASI BERLEBIHAN TERHADAP EKOSISTEM
Beberapa dampak negatif terhadap ekosistem akibat eksploitasi berlebihan manusia
1.  Fragmentasi dan Degradasi Habitat
Kawasan hutan yang pepohonannya banyak ditebang untuk memenuhi kesejahteraan manusia atau pembangunan jalan yang melintasi hutan merupakan contoh fragmentasi habitat. Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya berbagai masalah, antara lain seperti kematian organisme karena hilangnya sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman spesies pada habitat tersebut
2.  Terganggunya Aliran Energi di Dalam ekosistem
Ketika proses penebangan dan pembakaran hutan selesai, maka kawasan itu kemudian akan ditanami satu jenis tumbuhan (sistem monokultur), contoh : padi. Hal itu menyebabkan aliran energi yang semula kompleks, yaitu antara beberapa jenis produsen, konsumen, dan detritivoria menjadi aliran energi yang lebih sederhana, yaitu satu jenis produsen, beberapa konsumen, dan detritivoria.
3.  Resistensi Beberapa Spesies Merugikan
Penggunaan pestisida dan antibiotika yang berlebihan untuk membunuh populasi organism yang merugikan dapat menyebabkan munculnya populasi organisme yang kebal terhadap pestisida dan antibiotik tersebut.
4.   Hilangnya Spesies Penting di Dalam Ekosistem
Hilangnya satu organisme dapat memberikan dampak yang cukup besar di dalam ekosistem.a Misal bila di sawah predator untuk memakan tikus seperti elang dan burung hantu maka akan menyebabkan meningkatnya jumlah tikus.
5. Introduksi Spesies Asing            
Introduksi spesies asing dapat merugikan dalam suatu ekosistem karena spesies tersebut tidak memiliki predator alami. Contohnya ledakan populasi tanaman enceng gondok, dikarenakan tidak terdapatnya predator alami (Neochetine eichhorniae) yang mengontrol pertumbuhan populasi tanaman tersebut.
6. Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui
Semua sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti kayu, tanduk, dan gading jika digunakan dan dieksploitasi secara berlebihan akan menurunkan jumlah dan kualitas sumber daya alam tersebut.
7.  Terganggunya Daur Materi di Dalam Ekosistem
Meningkatnya aktivitas manusia di dunia berpengaruh terhadap daur biogeokimia. Contohnya daur karbon yang terganggu akibat semakin banyaknya penggunaan bahan bakar. Melimpahnya CO2 yang dihasilkan dari proses pembakarandapat memberikan efek buruk, salah satunya adalah pemanasan global.

D.Upaya Menjaga Keseimbangan Lingkungan
Dilakukan di lingkungan rumah adalah :
1.      Kurangi penggunaan bahan kimia pencemar lingkungan
Mengurangi penggunaan bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan seperti detergen dan 
2.      plastic. Dengan menggunakan detergen ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan kantong plastik pada saat berbelanja dengan cara membawa kantong/tas belanja dari rumah.
3. Kurangi produksi sampah rumah tangga

Mengurangi sampah kemasan dengan membeli produk yang dapat diisi ulang.
4. Memilah sampah                                                   
Kegiatan memilah sampah dapat dilakukan dengan cara memisahkan sampah menjadi 3 kategori yakni organik, anorganik, dan B3 (oli,batubatre dll). Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos,  sampah anorganik dapatt didaur ulang (recycle) atau digunakan kembali (reuse).
5. Hemat penggunaan air
Menyiram tanaman dengan bekas air cucian beras dan mematikan kran air bila sudah tidak digunakan.
6. Menghemat penggunaan listrik.
Seperti mematikan lampu pada siang hari dan menggunakan lampu hemat energy.
7. Menghindari pemborosan bahan bakar

Menjaga Keseimbangan Lingkungan yang dapat dilakukan di lingkungan masyarakat.
1. Melakukan reboisasi.
Menanam pohon di hutan dan sekitar bantaran sungai agar tidak terjadi longsor.
     2.  Melindungi satwa langka
        3.  Bijak dalam bercocok tanam
            Pengendalian hama tanaman dengan memanfaatkan musuh alami dari hama tersebut.  
         Harus bisa menggunakan pestisida berbahan kimia secara bijak dan menerapkan sistem  
    rotasi tanaman agar ekosistem di daerah lahan persawahan tetap terjaga       keseimbangannya.
 4. Mengkonsumsi hasil pertanian dan peternakan dalam negeri
Dengan mengkonsumsi hasil peternakan dan pertanian lokal atau dari dalam negeri, maka akan mengurangi impor daging dan buah- buahan yang bisa saja membawa telur hama yang belum ada di Indonesia.
5. Melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Kegiatan pembangunan yang bersifat wajib AMDAL yakni memperhatikan konsekuensi kemungkinan kerusakan lingkungan lebih lanjut ketika melakukan pembangunan jalan yang membelah hutan

DAFTAR PUSTAKA

Campbell.A.2003. Biologi Jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Dwidjoseputro, D.1991. Ekologi:Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta: Erlangga.
                               
Jasin Kimball,J.W. 1999. Biologi Jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Molles,M.C. 2005. Ecology: Concepts and Applications. New York: Mc Grow Hill.
Sutrisno,2007. Ilmu Pengetahuan Alam modul 3.Bogor: Penerbit Yudhistira
http://www. no.wikipedia.org