KOMPETENSI DASAR:
3.2.Melakukan simulasi mitigasi bencana alam yang
terjadi di lingkungan sekitar
4.2
.Menerapkan mitigasi bencana alam
INDIKATOR:
3.2.1. Menjelaskan
mitigasi
bencana alam
3.2.2.
Menentukan proses mitigasi bencana alam
4.2.1 Menyiapkan
berbagai hal yang diperlukan dalam simulasi mitigasi
bencana alam yang terjadi di lingkungan sekitar
4.2.2 Melakukan simulasi
mitigasi bencana alam yang terjadi di lingkungan sekitar
BAB II. IDENTIFIKASI JENIS GEJALA ALAM DAN MITIGASI
BENCANA ALAM
A.
Pengertian Gejala Alam Abiotik
Gejala alam abiotik adalah gejala alam berupa peristiwa
yang timbul akibat interaksi antar komponen abiotik dalam ekosistem. Peranan
lingkungan biotik dalam mempengaruhi timbulnya gejala alam abiotik bisa
dikatakan hampir tidak ada. Kita dapat menemukan banyak contoh gejala alam
abiotik di sekitar lingkungan kita. Beberapa di antaranya antara lain
terjadinya gunung meletus, tsunami, hujan, kemarau, dan terjadinya angin.
B.
Jenis Bencana Alam Abiotik
Bencana adalah
rangkaian atau peristiwa,dibagi tiga jenis yaitu:
1. Bencana alam geologi
Bencana alam geologi adalah bencana alam yang
terjadi di permukaan bumi seperti tsunami, gempa bumi, gunung meletus, dan
tanah longsor
2. Bencana alam metereologi
Merupakan bencana alam yang berhubungan dengan
iklim. Seperti;pemanasan global dan banjir.
3. Bencana Alam Ekstra-Terestrial
Merupakan bencana alam yang terjadi diluar
angkasa. Bencana datangnya benda langit seperti asteroid dan badai matahari.
C. Jenis-jenis Gejala Alam Abiotik
1.Gempa Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan
patahnya lapisan batuan pada kerak bumi .
Pada umumnya gempa Bumi ditimbulkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan dari tekanan dari lempengan yang bergerak. Tekanan itu membesar dan mencapai pada keadaan di mana
tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan.
Jenis-jenis Gempa Bumi Berdasarkan
penyebabnya
a.
Gempa Vulkanik
Vulkanisme
adalah peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas gunung api,yaitu pergerakan
magma dari dalam litosfer dan menyusup kedalam lapisan yang lebih atas atau
sampai ke permukaan bumi.
b.
Gempa
Tektonisme
Gempa Tektonisme adalah
proses yang terjadi karena pergerakan, pengangkatan, lipatan, dan patahan pada
struktur tanah pada suatu daerah. Lipatan adalah bentuk muka bumi karena gerakan tekanan secara horizontal dan vertikal yang menyebabkan lapisan permukaan bumi menjadi
berkerut serta melipat. Patahan adalah permukaan bumi dari gerakan tekanan horizontal dan
tekanan vertikal yang menyebabkan lapisan bumi menjadi retak dan patah.
c.
Gempa runtuhan
Gempa runtuhan adalah gempa yang
disebakan oleh gua-gua yang runtuh, tanah longsor dan sejenisnya. Gempa ini
hanya berdampak kecil dengan wilayah yang sempit.
2. Tsunami
Tsunami adalah bencana alam yang
berhubungan dengan gelombang lautan yang besar dan menerjang daratan. Terjadi perpindahan badan air yang disebabkan
perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Asal kata dari
bahasa Jepang dari Tsu berarti pelabuhan
dan Nami yang berarti gelombang.
3. Longsor
Pengertian longsor menurut Crude (1991)
yaitu suatu kejadian atau peristiwa geologi yang disebabkan oleh pergerakan
massa batuan, tanah atau puing- puing yang menuruni suatu lereng.
· Curah hujan
yang tinggi – Penyebab terjadi longsor adalah tingginya curah
hujan. Tanah yang kering pada musim kemarau mempunyai banyak pori- pori atau
rongga tanah. Rongga- rongga tanah tersebut akan membentuk retakan pada tanah.
Ketika musim penghujan, air hujan akan memenuhi rongga tanah dan menyebabkan
terjadinya pergeseran tanah. Jika tanah bergeser terus menerus maka akan
terjadi longsor.
· Sampah yang
menumpuk – Sampah yang menumpuk di sungai menyebabkan banjir.
Sedangkan sampah yang menumpuk di atas permukaan tanah bila terkena tekanan air
hujan akan menimbulkan longsor
· Aktivitas
seismik – Gempa bumi yang terjadi pada daerah berlereng
terjal mengakibatkan dilatasi tanah. Jika
terjadi getaran gempa maka daerah gempa akan mengalami longsor
·
Aktivitas vulkanik – penyebab
terjadinya longsor adanya aktivitas gunung berapi. Larva yang mencair
mengakibatkan banjir lahar yang mengalir cepat ke permukaan lereng. Derasnya
arus banjir lahar tersebut memicu terjadinya banjir bandang dan longsor.
·
Hutan yang gundul – Hutan
mempunyai peranan yang besar bagi penyerapan air tanah. Jika pohon- pohon besar
di hutan ditebangi, maka struktur lapisan tanah menjadi labil sebabtidak ada
akar yang biasanya menguatkan tanah. Ketika curah hujan tinggi, akan
mengakibatkan longsor.
D.
Pengertian Mitigasi dan Bencana
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk
mengurangi risko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Mitigasi sesudah bencana alam:
·
Rehabilitasi atau Pemulihan
merupakan usaha mengembalikan kondisi masyarakat seperti semula. Fokus pada
penyediaan tempat tinggal bagi
korban membangun kembali sarana dan
prasarana yang rusak pada wilayah pasca bencana.
·
Rekonstruksi adalah
pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah
pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan tujuan memulihkan kegiatan
perekonomian, sosial budaya.
E. Tanda-Tanda Gempa
·
Di langit kelihatan ada awan yang bentuknya seperti
angin tornado ,seperti pohon atau
batang, berbentuk berdiri adalah awan gempa yang sebelum gempa terjadi
·
TV tidak baik jaringannya diterima berantakan dengan lampu neon tetap menyala padahal tidak ada
arus listrik, artinya sedang ada gelombang elektromagnetis terjadi yang kasat mata tidak
terlihat oleh manusia
·
Tingkahlaku hewan-hewan seperti lari, bersuara dan bertingkah
laku aneh/gelisah. Insting hewan biasanya tajam dan hewan bisa merasakan
gelombang elektromagnetis
1.
Antisipasi
sebelum Gempa
Ø Merenovasi ulang bangunan rumah
anda agar aman dari getaran gempa.
Ø Memperhatikan letak pintu dan
tangga tempat anda bekerja. Ketika
terjadi gempa anda dapat mengetahui tempat keluar.
Ø Selalu mematikan gas, air dan
listrik ketika sedang tidak digunakan.
Ø Mengatur letak perabotan yang
berat berada dibawah, ketika gempa tidak akan menimpa kita.
Ø Menyiapkan air minum dalam botol
sebagai keperluan darurat, sambil menunggu pertolongan.
Ø Membawa tas ransel berisi
peralatan yang dibutuhkan ditempat pengungsian.Misal,air minum, obat-obatan,
makanan yang tahan lama dan sejumlah uang tunai.
Ø Memilih kaca untuk jendela yang
tidak mudah pecah agar pada saat gempa tidak berantakan dan melukai orang.
2.
Antisipasi
Saat Gempa
Ø Mematikan kompor jika sedang
memasak dan mematikan lstrik yang dapat menimbulkan api.
Ø Membuka pintu untuk mencari jalan
keluar dari rumah atau gedung.
Ø Tetap tenang pada saat keluar
dari rumah/gedung, setelah gempa mereda maka ambil tas ransel yang telah diisi
barang keperluan dan keluar rumah menuju ke lapangan, sambil menutup kepala
dengan tas.
Ø Jika gempa bumi terjadi pada saat
anda menyetir kendaraan. Jangan direm secara mendadak, tapi kurangilah
kecepatan dengan bertahap dan menghentikan kendaraan dibahu jalan. Jangan
berhenti di dekat pom bensin, dibawah kabel bertekanan tinggi.
Ø Jika berada di rumah getaran akan
terasa maka masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh dari benda-benda yang
jatuh.
Ø Jika berada disekolah
berlindunglah di bawah kolong meja, lindungilah kepala dengan tas.Jika gempa
berhenti maka carilah tempat yang lapang dan luas dan jangan berdiri didekat
gedung, tiang dan pohon.
Ø Pada saat di gedung jangan
menggunakan lift saat terjadi gempa bumi.
3.
Antisipasi
Sesudah Gempa
Ø Jika berada dalam bangunan maka
keluarlah dari bangunan dengan tertib.
Ø Gunakan tangga berjalan pada saat
keluar ruangan.
Ø Periksa apakah terjadi kebakaran
atau arus pendek.
Ø Memeriksa apakah ada yang terluka
segera berikan pertolongan.
Ø Meminta bantuan kepada petugas
keamanan terdekat.
Ø Mematikan listrik dan tidak
menyalakan api.
G.Tanda-tanda
Tsunami
1.Tanda-tanda tsunami antara lain:
a.
Diawali adanya gempa bumi
Bila tinggal di dekat pantai, maka berhati-hatilah bila terjadi gempa bumi. Tsunami biasanya terjadi karena adanya gempa bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut. Gempa ribuan kilometer jauhnya dapat menyebabkan potensi tsunami di daerah Anda.
b. Adanya suara-suara gemuruh
Datangnya gelombang tsunami akan diawali dengan suara gemuruh keras.
c. Perhatikan penurunan air laut
Bila ada penurunan air laut sangat cepat yang bukan waktu air laut surut, segera mencari tempat perlindungan yang lebih tinggi. Air laut akan terlebih dahulu surut dengan cepat dan kemudian kembali dengan kekuatan yang sangat besar.
d. Selalu waspada pada gelombang pertama
Gelombang tsunami pertama tidak selalu yang paling berbahaya. Jangan beranggapan karena tsunami kecil di satu tempat maka akan kecil juga pada daerah yang lain. Ukuran gelombang tsunami tidak akan sama di semua lokasi.
Alam juga bisa memberi tanda sebelum terjadinya bencana, seperti gerakan angin yang tidak biasa, tekanan udara atau cuaca yang ekstrem dan perilaku hewan yang berubah.
Bila tinggal di dekat pantai, maka berhati-hatilah bila terjadi gempa bumi. Tsunami biasanya terjadi karena adanya gempa bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut. Gempa ribuan kilometer jauhnya dapat menyebabkan potensi tsunami di daerah Anda.
b. Adanya suara-suara gemuruh
Datangnya gelombang tsunami akan diawali dengan suara gemuruh keras.
c. Perhatikan penurunan air laut
Bila ada penurunan air laut sangat cepat yang bukan waktu air laut surut, segera mencari tempat perlindungan yang lebih tinggi. Air laut akan terlebih dahulu surut dengan cepat dan kemudian kembali dengan kekuatan yang sangat besar.
d. Selalu waspada pada gelombang pertama
Gelombang tsunami pertama tidak selalu yang paling berbahaya. Jangan beranggapan karena tsunami kecil di satu tempat maka akan kecil juga pada daerah yang lain. Ukuran gelombang tsunami tidak akan sama di semua lokasi.
Alam juga bisa memberi tanda sebelum terjadinya bencana, seperti gerakan angin yang tidak biasa, tekanan udara atau cuaca yang ekstrem dan perilaku hewan yang berubah.
2. Antisipasi Pada Tsunami
Langkah-langkah
mitigasinya:
Ø
Membuat peta wilayah rawan
bencana
Ø Membuat
rambu-rambu peringatan bahaya pada daerah rawan bencana.
Ø Melatih
penanggulangan dan penyuluhan bencana pada masyarakat pada daerah rawan
bencana.
Ø Menyiapkan
tempat penampungan.
Ø Membuat
bangunan anti tsunami untuk mengurangi dampak bencana
Ø Merancang
teknologi informasi terhadap tanda-tanda bencana alam
3. Menghindari
Dampak Tsunami
a. Sebelum terjadinya tsunami
Ø Paham
tentang tanda-tanda tsunami.
Ø Mengetahui
dan letak rumah.
Ø Bila
tinggal atau berada di pantai, secepatnya menjauhi pantai.
Ø Bila
terjadi getaran atau gempa bumi, secepatnya menjauhi pantai.
Ø
Menyediakan alat komunikasi.
b. Saat terjadi
tsunami
Ø Jika berada di dalam ruangan, segera keluar
rumah/gedung dan mencari tempat yang lebih tinggi. Carilah bangunan yang bertulang baja dan gunakan tangga
darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas.
Ø Berlari
menjauhi pantai dan mencari tempat tinggi atau bukit yang terdekat.
Ø Jika
memungkinkan larilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
Ø
Menyiapkan perbekalan obat dan makanan yang dibisa
dibawa kedalam tas ransel.
c. Sesudah terjadi
tsunami
Ø Periksa
jika ada keluarga yang hilang ataupun yang terluka.
Ø Minta
pertolongan jika ada keluarga yang yang hilang atau terluka.
Ø Jangan
berjalan di sekitar daerah tsunami atau pantai, karena kemungkinan terjadi
bahaya susulan.
Ø Datangi
posko bencana, untuk mendapatkan informasi Jalinlah komunikasi dan kerja sama dengan
warga sekitar.
H. Antisipasi Bencana Banjir
1. Tindakan Sebelum Banjir
Ø Tidak membangun rumah disekitar sungai.
Ø Tidak membuang sampah ke sungai.
Ø Penghijauan didaerah hulu sungai.
Ø Rajin membersihkan aliran sungai, selokan dan
timbunan sampah bersama warga sekitar.
2.Tindakan Saat Terjadi Banjir
Ø
Ketika banjir datang, segera selamatkan diri dengan berlari secepat
mungkin menuju tempat yang tinggi.
Ø
Bila terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda yang bisa mengapung
sebisanya.
Ø
Matikan peralatan listrik atau sumber listrik.
Ø
Menyelamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting agar tidak
rusak atau hilang terbawa banjir.
Ø
Mendirikan tenda pengungsian dan pembuatan dapur umum.
3. Tindakan Sesudah Banjir
Ø
Memberikan bantuan tempat perlindungan darurat bagi mereka yang kehilangan
tempat tinggalnya.
Ø
Pemberian bantuan yang meliputi kesehatan lingkungan, dan pemberantasan
penyakit, pelayanan kesehatan serta distribusi logistik kesehatan dan bahan
makanan.
Ø
Periksa persediaan
makanan dan air minum. Jangan minum air dari sumur terbuka karena sudah
terkontaminasi. Makanan yang telah terkena air banjir harus dibuang karena
tidak baik untuk kesehatan.
Ø
Menjaga agar
sistem pembuangan limbah dan air kotor agar tetap bekerjapada saat terjadi
banjir.
Ø
Menjauhi kabel
atau instalasi listrik lainnya.
Untuk materi Mitigasi
Bencana Alam dapat dilihat di :
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus