Blogger Pages

Minggu, 22 Oktober 2017

Mitigasi bencana alam

KOMPETENSI DASAR:
3.2.Melakukan simulasi mitigasi bencana alam yang terjadi di lingkungan sekitar
4.2 .Menerapkan mitigasi bencana alam

INDIKATOR:
3.2.1. Menjelaskan mitigasi bencana alam
3.2.2. Menentukan proses mitigasi bencana alam
4.2.1 Menyiapkan berbagai hal yang diperlukan dalam simulasi mitigasi bencana alam yang terjadi di lingkungan sekitar
4.2.2  Melakukan simulasi mitigasi bencana alam yang terjadi di lingkungan sekitar
                                         
BAB II. IDENTIFIKASI JENIS GEJALA ALAM DAN MITIGASI BENCANA ALAM

A.     Pengertian Gejala Alam Abiotik
Gejala alam abiotik adalah gejala alam berupa peristiwa yang timbul akibat interaksi antar komponen abiotik dalam ekosistem. Peranan lingkungan biotik dalam mempengaruhi timbulnya gejala alam abiotik bisa dikatakan hampir tidak ada. Kita dapat menemukan banyak contoh gejala alam abiotik di sekitar lingkungan kita. Beberapa di antaranya antara lain terjadinya gunung meletus, tsunami, hujan, kemarau, dan terjadinya angin.

B.      Jenis Bencana Alam Abiotik
Bencana adalah rangkaian atau peristiwa,dibagi tiga jenis yaitu:
1. Bencana alam geologi
Bencana alam geologi adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi seperti tsunami, gempa bumi, gunung meletus, dan tanah longsor

2. Bencana alam metereologi
Merupakan bencana alam yang berhubungan dengan iklim. Seperti;pemanasan global dan banjir.
3. Bencana Alam Ekstra-Terestrial
Merupakan bencana alam yang terjadi diluar angkasa. Bencana datangnya benda langit seperti asteroid dan badai matahari.

C.      Jenis-jenis Gejala Alam Abiotik
1.Gempa Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi .
Pada umumnya gempa Bumi ditimbulkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan dari tekanan dari lempengan yang bergerak. Tekanan itu membesar dan mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. 
                        Jenis-jenis Gempa Bumi Berdasarkan penyebabnya
a.        Gempa Vulkanik
Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas gunung api,yaitu pergerakan magma dari dalam litosfer dan menyusup kedalam lapisan yang lebih atas atau sampai ke permukaan bumi.
b.        Gempa Tektonisme
Gempa Tektonisme adalah proses yang terjadi karena pergerakan, pengangkatan, lipatan, dan patahan pada struktur tanah pada suatu daerah. Lipatan adalah bentuk muka bumi karena gerakan tekanan secara horizontal dan vertikal yang menyebabkan lapisan permukaan bumi menjadi berkerut serta melipat. Patahan adalah permukaan bumi dari gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan lapisan bumi menjadi retak dan patah.
c.         Gempa runtuhan
Gempa runtuhan adalah gempa yang disebakan oleh gua-gua yang runtuh, tanah longsor dan sejenisnya. Gempa ini hanya berdampak kecil dengan wilayah yang sempit.
2. Tsunami
            Tsunami adalah bencana alam yang berhubungan dengan gelombang lautan yang besar dan menerjang daratan.  Terjadi perpindahan badan air yang disebabkan perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Asal kata dari bahasa Jepang dari Tsu  berarti pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang.
3. Longsor
Pengertian longsor menurut Crude (1991) yaitu suatu kejadian atau peristiwa geologi yang disebabkan oleh pergerakan massa batuan, tanah atau puing- puing yang menuruni suatu lereng.
Penyebab tanah longsor adalah:
·  Curah hujan yang tinggi – Penyebab terjadi longsor adalah tingginya curah hujan. Tanah yang kering pada musim kemarau mempunyai banyak pori- pori atau rongga tanah. Rongga- rongga tanah tersebut akan membentuk retakan pada tanah. Ketika musim penghujan, air hujan akan memenuhi rongga tanah dan menyebabkan terjadinya pergeseran tanah. Jika tanah bergeser terus menerus maka akan terjadi longsor.
·  Sampah yang menumpuk – Sampah yang menumpuk di sungai menyebabkan banjir. Sedangkan sampah yang menumpuk di atas permukaan tanah bila terkena tekanan air hujan akan menimbulkan longsor
·  Aktivitas seismik – Gempa bumi yang terjadi pada daerah berlereng terjal  mengakibatkan dilatasi tanah. Jika terjadi getaran gempa  maka daerah gempa  akan mengalami longsor
·       Aktivitas vulkanik – penyebab terjadinya longsor adanya aktivitas gunung berapi. Larva yang mencair mengakibatkan banjir lahar yang mengalir cepat ke permukaan lereng. Derasnya arus banjir lahar tersebut memicu terjadinya banjir bandang dan longsor.
·       Hutan yang gundul – Hutan mempunyai peranan yang besar bagi penyerapan air tanah. Jika pohon- pohon besar di hutan ditebangi, maka struktur lapisan tanah menjadi labil sebabtidak ada akar yang biasanya menguatkan tanah. Ketika curah hujan tinggi, akan mengakibatkan longsor.

D.     Pengertian Mitigasi dan Bencana
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Mitigasi sesudah bencana alam:
·      Rehabilitasi atau Pemulihan merupakan usaha mengembalikan kondisi masyarakat seperti semula. Fokus pada penyediaan tempat tinggal  bagi korban  membangun kembali sarana dan prasarana yang rusak pada wilayah pasca bencana.
·         Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan tujuan memulihkan kegiatan perekonomian, sosial budaya.
E.      Tanda-Tanda Gempa
·         Di langit kelihatan ada awan yang bentuknya seperti angin tornado ,seperti pohon atau  batang, berbentuk berdiri adalah awan gempa yang  sebelum gempa terjadi
·         TV tidak baik jaringannya diterima berantakan dengan lampu neon tetap menyala padahal tidak ada arus listrik, artinya sedang ada gelombang elektromagnetis terjadi yang kasat mata tidak terlihat oleh manusia
·         Tingkahlaku hewan-hewan seperti lari, bersuara dan bertingkah laku aneh/gelisah. Insting hewan biasanya tajam dan hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetis
1.      Antisipasi sebelum Gempa
Ø  Merenovasi ulang bangunan rumah anda agar aman dari getaran gempa.
Ø  Memperhatikan letak pintu dan tangga  tempat anda bekerja. Ketika terjadi gempa anda dapat mengetahui tempat keluar.
Ø  Selalu mematikan gas, air dan listrik ketika sedang tidak digunakan.
Ø  Mengatur letak perabotan yang berat berada dibawah, ketika gempa tidak akan menimpa kita.
Ø  Menyiapkan air minum dalam botol sebagai keperluan darurat, sambil menunggu pertolongan.
Ø  Membawa tas ransel berisi peralatan yang dibutuhkan ditempat pengungsian.Misal,air minum, obat-obatan, makanan yang tahan lama dan sejumlah uang tunai.
Ø  Memilih kaca untuk jendela yang tidak mudah pecah agar pada saat gempa tidak berantakan dan melukai orang.
2.      Antisipasi Saat Gempa
Ø Mematikan kompor jika sedang memasak dan mematikan lstrik yang dapat menimbulkan api.
Ø Membuka pintu untuk mencari jalan keluar dari rumah atau gedung.
Ø Tetap tenang pada saat keluar dari rumah/gedung, setelah gempa mereda maka ambil tas ransel yang telah diisi barang keperluan dan keluar rumah menuju ke lapangan, sambil menutup kepala dengan tas.
Ø Jika gempa bumi terjadi pada saat anda menyetir kendaraan. Jangan direm secara mendadak, tapi kurangilah kecepatan dengan bertahap dan menghentikan kendaraan dibahu jalan. Jangan berhenti di dekat pom bensin, dibawah kabel bertekanan tinggi.
Ø Jika berada di rumah getaran akan terasa maka masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh dari benda-benda yang jatuh.
Ø Jika berada disekolah berlindunglah di bawah kolong meja, lindungilah kepala dengan tas.Jika gempa berhenti maka carilah tempat yang lapang dan luas dan jangan berdiri didekat gedung, tiang dan pohon.
Ø Pada saat di gedung jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi.
3.      Antisipasi Sesudah Gempa
Ø Jika berada dalam bangunan maka keluarlah dari bangunan dengan tertib.
Ø Gunakan tangga berjalan pada saat keluar ruangan.
Ø Periksa apakah terjadi kebakaran atau arus pendek.
Ø Memeriksa apakah ada yang terluka segera berikan pertolongan.
Ø Meminta bantuan kepada petugas keamanan terdekat.
Ø Mematikan listrik dan tidak menyalakan api.

G.Tanda-tanda Tsunami                      
     1.Tanda-tanda tsunami antara lain:         
     a. Diawali adanya gempa bumi
Bila tinggal di dekat pantai, maka berhati-hatilah bila terjadi gempa bumi. Tsunami biasanya terjadi karena adanya gempa bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut. Gempa ribuan kilometer jauhnya dapat menyebabkan potensi tsunami di daerah Anda.
b. Adanya suara-suara gemuruh
Datangnya gelombang tsunami akan diawali dengan suara gemuruh keras.
c. Perhatikan penurunan air laut
Bila ada penurunan air laut sangat cepat yang bukan waktu air laut surut, segera mencari tempat perlindungan yang lebih tinggi. Air laut akan terlebih dahulu surut dengan cepat dan kemudian kembali dengan kekuatan yang sangat besar.
d. Selalu waspada pada gelombang pertama
Gelombang tsunami pertama tidak selalu yang paling berbahaya. Jangan beranggapan karena tsunami kecil di satu tempat maka akan kecil juga pada daerah yang lain. Ukuran gelombang tsunami tidak akan sama di semua lokasi.
Alam juga bisa memberi tanda sebelum terjadinya bencana, seperti gerakan angin yang tidak biasa, tekanan udara atau cuaca yang ekstrem dan perilaku hewan yang berubah
.

2. Antisipasi Pada Tsunami
Langkah-langkah mitigasinya:
Ø  Membuat peta wilayah rawan bencana                                   
Ø  Membuat rambu-rambu peringatan bahaya pada daerah rawan bencana.
Ø  Melatih penanggulangan dan penyuluhan bencana pada masyarakat pada daerah rawan bencana.
Ø  Menyiapkan tempat penampungan.
Ø  Membuat bangunan anti tsunami untuk mengurangi dampak bencana
Ø  Merancang teknologi informasi terhadap tanda-tanda bencana alam

3.  Menghindari Dampak Tsunami
a.  Sebelum terjadinya tsunami
Ø Paham tentang tanda-tanda tsunami.
Ø Mengetahui dan letak rumah.
Ø Bila tinggal atau berada di pantai, secepatnya menjauhi pantai.
Ø Bila terjadi getaran atau gempa bumi, secepatnya menjauhi pantai.
Ø Menyediakan alat komunikasi.
b.  Saat terjadi tsunami
Ø   Jika berada di dalam ruangan, segera keluar rumah/gedung dan mencari tempat yang lebih tinggi. Carilah bangunan  yang bertulang baja dan gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas.
Ø   Berlari menjauhi pantai dan mencari tempat tinggi atau bukit yang terdekat.
Ø   Jika memungkinkan larilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
Ø  Menyiapkan perbekalan obat dan makanan yang dibisa dibawa kedalam tas ransel.
c.  Sesudah terjadi tsunami
Ø  Periksa jika ada keluarga yang hilang ataupun yang terluka.
Ø  Minta pertolongan jika ada keluarga yang yang hilang atau terluka.
Ø  Jangan berjalan di sekitar daerah tsunami atau pantai, karena kemungkinan terjadi bahaya susulan.
Ø  Datangi posko bencana, untuk mendapatkan informasi Jalinlah komunikasi dan kerja sama dengan warga sekitar.


H. Antisipasi Bencana Banjir
1. Tindakan Sebelum Banjir
Ø  Tidak membangun rumah disekitar sungai.
Ø  Tidak membuang sampah ke sungai.
Ø  Penghijauan didaerah hulu sungai.
Ø  Rajin membersihkan aliran sungai, selokan dan timbunan sampah bersama warga sekitar.

2.Tindakan Saat Terjadi Banjir
Ø Ketika banjir datang, segera selamatkan diri dengan berlari secepat mungkin menuju tempat yang tinggi.
Ø Bila terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda yang bisa mengapung sebisanya.
Ø Matikan peralatan listrik atau sumber listrik.
Ø Menyelamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting agar tidak rusak atau hilang terbawa banjir.
Ø  Mendirikan tenda pengungsian dan pembuatan dapur umum.

3. Tindakan Sesudah Banjir                                                                        
Ø Memberikan bantuan tempat perlindungan darurat bagi mereka yang kehilangan tempat tinggalnya.
Ø Pemberian bantuan yang meliputi kesehatan lingkungan, dan pemberantasan penyakit, pelayanan kesehatan serta distribusi logistik kesehatan dan bahan makanan.
Ø Periksa persediaan makanan dan air minum. Jangan minum air dari sumur terbuka karena sudah terkontaminasi. Makanan yang telah terkena air banjir harus dibuang karena tidak baik untuk kesehatan.
Ø Menjaga agar sistem pembuangan limbah dan air kotor agar tetap bekerjapada saat terjadi banjir.
Ø Menjauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.

 Untuk materi Mitigasi Bencana Alam dapat dilihat di :    



2 komentar: