KOMPETENSI DASAR:
3.4.Memahami
komponen-komponen dan bentuk interaksi dalam ekosistem.
INDIKATOR
3.4.1 Menjelaskan pengertian ekosistem
3.4.2 Menjelaskan Komponen-komponen ekosistem
3.4.3 Menjelaskan interaksi dalam ekosistem
BAB IV
KOMPONEN DAN INTERAKSI DALAM EKOSISTEM
A. Ekologi Dan Ruang Lingkupnya
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk
hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara
utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari
setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan
lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu
dan terjadi suatu siklus materi antara
organisme dan anorganisme. Matahari
sebagai sumber dari semua energi yang ada
Dalam ekosistem, organisme dalam
komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme
akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi
lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Tabel.1.1. Interaksi Dalam Ekosisitem
1.Tingkat
Organisasi Kehidupan dalam Ekosistem
Tingkat organisasi
kehidupan dalam ekosistem, yaitu:
a.Sel
Sel sebagai unit
struktural, artinya bahwa semua makhluk hidup tubuhnya tersusun dari sel. Sel
sebagai unit fungsional makhluk hidup artinya bahwa sel memegang peranan yang
sangat penting dalam reaksi metabolisme dalam tubuh.
b. Jaringan
Jaringan adalah kumpulan dari sel-sel yang
memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
c. Organ
Organ adalah
kumpulan dari jaringan yang memiliki fungsi tertentu.
d. Sistem Organ
Sistem organ
adalah kumpulan dari organ-organ dalam tubuh yang mendukung suatu fungsi
tertentu.
e. Organisme atau Individu
Organisme atau
juga biasa disebut sebagai individu adalah makhluk hidup tunggal.
f. Populasi
Populasi adalah
sekumpulan makhluk hidup sejenis yang mendiami suatu area wilayah tertentu.
g. Komunitas
Komunitas adalah sekumpulan populasi yang
mendiami wilayah tertentu.
h. Ekosistem
Ekosistem
merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
sekitarnya. Menurut jenisnya ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem
perairan dan ekosistem darat.
i.
Bioma
Bioma merupakan
kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh-contoh bioma,
antara lain: savana, stepa, gurun, dan padang rumput.
j.
Biosfer
Biosfer merupakan
lapisan bumi tempat ekosistem berada atau biasa disebut sebagai dunia.
B.Mengidentifikasi
Komponen Biotik dan Abiotik
Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua
macam, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang
terdiri atas makhluk hidup, sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang
terdiri atas benda mati. Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem
membentuk komunitas. Dengan demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai
kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya.
1. Komponen Biotik
Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem,
organisme anggota komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Produsen
a. Produsen
Produsen merupakan organisme yang mampu
mensitesis makanan atau zat organic
sendiri dari zat anorganik yang bersifat autotrof. Yang termasuk dalam kelompok
ini adalah tumbuhan hijau yang mempunyai klorofil dengan bantuan sinar matahari
mampu melakukan fotosintesis. Produsen ini kemudian dimanfaatkan oleh
organisme-organisme yang tidak bisa menghasilkan makanan (heterotrof) yang
berperan sebagai konsumen. Reaksi fotosintesis sebagai berikut:
6H2O + 6CO2 C6H12O6 (amilum) + 6O2
Dalam reaksi
tersebut tumbuhan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi dalam
proses sintesa makanannya, sehingga tumbuhan hijau disebut juga organisme
fotoautotrof.
b.
Konsumen,
yang berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat menghasilkan zat makanan
sendiri tetapi menggunakan zat makanan yang dibuat oleh organisme lain.
Organisme yang secara langsung mengambil zat makanan dari tumbuhan hijau adalah
herbivora. Oleh karena itu, herbivora sering disebut konsumen tingkat pertama.
Karnivora yang mendapatkan makanan dengan memangsa herbivora disebut konsumen
tingkat kedua. Karnivora yang memangsa konsumen tingkat kedua disebut konsumen
tingkat ketiga dan seterusnya. Proses makan dan dimakan di dalam ekosistem akan
membentuk rantai makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini: daun
berwarna hijau (Produsen) –> ulat (Konsumen I) –> ayam (Konsumen II)
–> musang (Konsumen III) –> macan (Konsumen IV/Puncak).
c. Dekomposer atau pengurai. Dekomposer
adalah jasad renik yang berperan menguraikan bahan organik yang berasal dari
organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Dengan
adanya organisme pengurai, organisme akan terurai dan meresap ke dalam tanah
menjadi unsur hara yang kemudian diserap oleh tumbuhan (produsen). Selain itu
aktivitas pengurai juga akan menghasilkan gas karbon dioksida yang akan dipakai
dalam proses fotositesis. Contoh:Bakteri dan jamur.
d. Detrivora
Detritivor adalah organisme heterotrof yang
memperoleh nutrisinya dengan memberi makan pada detritus. Heterotrof adalah
organisme yang tidak menghasilkan makanan mereka sendiri, tetapi harus
mendapatkannya dari lingkungan. Yang dikonsumsi Detritus termasuk pengurai
tumbuhan dan bagian-bagian hewan, serta kotoran. Organisme ini memainkan peran
penting dalam semua ekosistem dengan cara menghilangkan membusuk bahan organik
yang ditinggalkan oleh organisme lain. Dalam jaring makanan, detritivor umumnya
memainkan peran pengurai.
Contoh
detritivor
Ada banyak contoh detritivor, beberapa dari
mereka termasuk kaki seribu, kumbang kotoran, cacing tanah, kepiting fiddler
dan teripang.
Berdasarkan cara
makan
:
a) Organisme
autotrop, merupakan organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi
organik (dapat membuat makanan sendiri). Organisme autotrop dibedakan menjadi
dua tipe. Yaitu, Fotoautotrop adalah organisme yang dapat menggunakan sumber
energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Contohnya
tumbuhan hijau. Kedua kemoautotrop adalah organisme yang dapat memanfaatkan
energi dari reaksi kimia untuk membuat makanan sendiri dari bahan organik.
Contohnya bakteri nitrit dan nitrat
b) Organisme
heterotrop, adalah organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain.
Contohnya hewan, jamur dan bakteri non autotrop.
2. Komponen Abiotik
Komponen
abiotik adalah semua faktor penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda
mati, antara lain oksigen, kelembapan dan suhu, air dan garam mineral, cahaya
matahari, dan tingkat keasaman tanah atau pH tanah.
a. Oksigen
Semua makhluk
hidup dalam ekosistem membutuhkan oksigen untuk respirasi atau pernapasan.
Dengan adanya oksigen, zat organik yang ada dalam tubuh akan dioksidasi untuk
menghasilkan energi untuk tetap bisa bertahan hidup.
b. Kelembapan dan suhu
Kelembapan dan
suhu juga sangat memengaruhi keberadaan suatu organisme dalam suatu ekosistem.
Kelembapan dan suhu berpengaruh terhadap hilangnya air yang terjadi melalui
penguapan. Setiap organisme memiliki toleransi yang berbeda-beda terhadap suhu
dan kelembapan. Pernahkah kalian mengamati habitat jamur dan lumut? Jamur dan
lumut hanya mampu bertahan pada habitat yang memiliki kelembapan tinggi dan tak
mampu hidup pada daerah yang panas. Suhu terendah yang masih memungkinkan
organisme hidup disebut sebagai suhu minimum. Suhu yang paling sesuai dan
mendukung kehidupan untuk organisme disebut sebagai suhu optimum, sedangkan
suhu tertinggi yang masih dapat ditoleransi atau memungkinkan organisme hidup
disebut sebagai suhu maksimum.
c. Air dan garam mineral
Air merupakan
penyusun tubuh setiap makhluk hidup. Sebagian besar tubuh tersusun oleh air,
sehingga begitu pentingnya air bagi metabolisme kehidupan makhluk hidup. Fungsi
air dalam tubuh antara lain sebagai zat pelarut dalam tubuh serta membantu
metabolisme dalam tubuh. Selain itu, baik hewan maupun tumbuhan juga memerlukan
garam-garam mineral. Meskipun jumlah yang dibutuhkan sedikit, namun harus ada
karena tak bisa diganti oleh zat yang lain. Contohnya tumbuhan memerlukan zat
besi (Fe) untuk pembentukan klorofil. Meskipun jumlahnya sedikit jika tidak ada
maka klorofil tidak akan terbentuk, atau tumbuhan tersebut akan mengalami
klorosis.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari
merupakan sumber energi dari semua organisme yang ada.
e. Tingkat keasaman atau Ph tanah
Tumbuhan hanya
bisa hidup normal dalam suasana tanah yang tidak begitu asam dan basa atau
dalam keadaan netral atau Ph 7. Apabila tanah terlalu asam (Ph kurang 7) atau
terlalu basa (Ph lebih 7) pertumbuhannya akan terganggu.
C. Interaksi
Antar Komponen Ekosistem
Setiap komponen
biotik dan abiotik selalu berinteraksi membentuk hubungan yang saling
ketergantungan, misalnya makhluk hidup memerlukan udara untuk bernapas,
tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk berfotosintesis. Selain itu
ketergantungan komponen abiotik terhadap komponen biotik, misalnya cacing tanah
menggemburkan tanah, tumbuhan untuk menahan erosi, tumbuhan hijau untuk
mengurangi pencemaran udara. Beberapa macam pola interaksi antar komponen dalam
ekosistem adalah sebagai berikut :
1. Interaksi antar
organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada
makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu
lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau
individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di
sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat
dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai
berikut.
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu
antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan
tidak merugikan kedua belah pihak. Contohnya : antara capung dan sapi (keduanya
berada pada tempat yang berbeda dan makanannyapun berbeda).
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan
pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak
dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi
mangsa. Contoh : Singa dengan kijang, burung hantu makan tikus dan sebaginya.
c. Parasitisme
Parasitisme
adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bila salah satu organisme
hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga
bersifat merugikan inangnya. Biasanya interaksi parasitisme ini dilakukan oleh
tumbuhan atau hewan tingkat rendah makanan dari hewan atau tumbuhan yang
ditumpanginya. Hewan atau tumbuhan yang ditumpangi biasa disebut inang.
Contohnya adalah benalu yang tumbuh di pohon.
d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubungan antara dua
organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi
sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak
dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
Ikan badut (clownfish) sepertinya menjadi
satu-satunya spesies ikan yang tahan terhadap efek racun dari anemones laut,
bergerak bebas di dalamnya.Ikan badut kerap dijumpai bersembunyi, berselimut,
dan bercengkrama diantara tentakel-tentalel anemon yang beracun. Anemones akan
melindungi ikan badut ini dan mereka akan memakan sisa-sisa yang ditinggalkan
ikan ini termasuk copepods, isopods dan zooplankton. Ikan badut juga akan
melindungi teritorinya dengan ganas, menjaga anemones miliknya
e.Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua
organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar
kacang-kacangan, burung yang memakan kutu di kulit kerbau, dan lain-lain.
Hiu sepertinya
merupakan sekutu yang paling tidak disukai di lautan: besar, cepat, ganas, dan
predator yang kejam, lalu kenapa mereka demikian toleran dengan ikan remora
yang menggunakan perekat yang aneh untuk menempel pada perut hiu. Awalnya
dianggap sebagai satu jenis hubungan commensalism hubungan yang hanya
menguntungkan satu pihak saja, tapi belakangan diketahui bahwa remora tidak
hanya memunguti sisa-sisa makanan hiu tapi juga membersihkan parasit-parasit
dari tubuh sisi bawah hiu. Sehingga dapat dikatakan hubungan keduanya merupakan
simbiosis mutualisme karena keduanya Saling diuntungkan.
2.
Interaksi
Antarpopulasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain
selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam
komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.
a.Alelopati, merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat
yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon
walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini
menghasilkan zat yang bersifat toksik (racun). Pada mikroorganisme istilah
alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contoh, Tanaman Leucaena
yang ditanam secara bersilangan dengan tanaman pangan di dalam sistem tumpang
sari dapat mengurangi hasil panen gandum dan kunir, namun meningkatkan hasil
panen jagung dan padi.
b. Kompetisi merupakan
interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama
sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh,
persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang
rumput(sama-sama makan rumput).
3.Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah
kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling
berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas
sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung,
ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton,
fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi
interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran
organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
Interaksi
antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga
aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya
pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut
dan darat.
4. Aliran Energi
a.
Tingkatan Trofik
Tentunya kamu telah
memahami bahwa salah satu cara suatu organisme berinteraksi adalah
dengan peristiwa makan dan dimakan, sehingga terjadi perpindahan energi dari
satu tingkatan organisme ke tingkatan organisme lainnya di
sepanjang rantai makanan.
Organisme dalam suatu
ekosistem yang terlibat dalam suatu rantai makanan digolongkan
dalam tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme
dalam suatu rantai makanan dengan kedudukan sama dalam tingkat
memakan. Misalnya organisme yang berada pada tingkat konsumen pertama, ke dua
dan seterusnya. Misalnya belalang memakan padi, dan tikus juga memakan padi,
sehingga belalang dan tikus sebagai konsumen tingkat 1 memiliki tingkat trofik
yang sama atau berada pada satu tingkat trofik tertentu.
Sumber energi utama
dalam kehidupan kita adalah cahaya matahari. Tumbuhan yang menghasilkan zat
makanan lewat proses fotosintesis hanya memakai energi matahari dan C02 dari
udara serta air dari dalam tanah yang diserap oleh akar. Oleh karena itu,
tumbuhan tersebut digolongkan dalam tingkat trofik pertama. Hewan herbivora
atau organisme yang memakan tumbuhan termasuk anggota tingkat trofik kedua.
Karnivora yang secara langsung memakan herbivora termasuk tingkat trofik
ketiga, sedangkan karnivora yang memakan karnivora di tingkat trofik tiga
termasuk dalam anggota tingkat trofik keempat.
Pengertian, Unsur-unsur Siklus Materi dan
Aliran Energi- bekerja secara teratur sebagai satu kesatuan. Keteraturan itu tidak
lepas dari adanya siklus materi dan aliran energi.
Siklus
Materi dan aliran energi
Tubuh kita, hewan, tumbuhan, dan batu, tersusun oleh materi. Materi ini terdiri atas unsur kimia, seperti karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan fosfor (P). Materi tersebut dimanfaatkan oleh produsen untuk membentuk bahan organik dengan bantuan matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan adalah sumber energi bagi organisme lain melalui proses makan dan dimakan. Materi mengalir dari mata rantai makanan yang satu ke mata rantai yang lain. Jika makhluk hidup mati, tidak berarti aliran materi terhenti, tetapi makhluk yang mati menjadi makanan bagi makhluk hidup yang lain, misalnya bangkai hewan atau tumbuhan dimakan oleh jasad renik, seperti bakteri dan jamur dalam proses pembusukan. Sebagian hasil pembusukan tersebut adalah gas, misalnya CO2, cairan, dan mineral. Gas dan mineral tersebut kemudian digunakan lagi oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Tumbuhan dimakan oleh herbivora, maka proses makan dan dimakan berulang. Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa aliran materi merupakan suatu daur.
Tubuh kita, hewan, tumbuhan, dan batu, tersusun oleh materi. Materi ini terdiri atas unsur kimia, seperti karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan fosfor (P). Materi tersebut dimanfaatkan oleh produsen untuk membentuk bahan organik dengan bantuan matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan adalah sumber energi bagi organisme lain melalui proses makan dan dimakan. Materi mengalir dari mata rantai makanan yang satu ke mata rantai yang lain. Jika makhluk hidup mati, tidak berarti aliran materi terhenti, tetapi makhluk yang mati menjadi makanan bagi makhluk hidup yang lain, misalnya bangkai hewan atau tumbuhan dimakan oleh jasad renik, seperti bakteri dan jamur dalam proses pembusukan. Sebagian hasil pembusukan tersebut adalah gas, misalnya CO2, cairan, dan mineral. Gas dan mineral tersebut kemudian digunakan lagi oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Tumbuhan dimakan oleh herbivora, maka proses makan dan dimakan berulang. Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa aliran materi merupakan suatu daur.
Materi tidak ada habis-habisnya, materi
mengalir dari tubuh makhluk hidup yang satu ke tubuh makhluk yang lain dan dari
dunia hidup ke dunia tak hidup, serta kembali lagi ke dunia hidup. Daur materi
di bawahdisebut daur biogeokimia, yaitu daur yang melibatkan proses
biologi, geologi, dan kimia. Mata rantai makhluk hidup dalam daur biogeokimia
merupakan jaring-jaring kehidupan. Aliran materi merupakan suatu daur,
sedangkan aliran energi bukan suatu daur, melainkan aliran yang searah.
Setelah melewati beberapa transformasi yang menjaga semua makhluk hidup tetap
hidup, energi tersebut kembali ke angkasa luar sebagai panas. Dengan demikian, tidak
ada daur energi. Berikut ini, kita akan membahas daur beberapa unsur yang
penting saja, yaitu daur air, daur nitrogen, daur karbon, daur fosfor, dan daur
sulfur.
2.Rantai Makanan
Suatu organisme hidup akan
selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang
terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling
mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati
dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam
ekosistem terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia. Salah
satu cara suatu komunitas berinteraksi adalah dengan peristiwa makan dan
dimakan, sehingga terjadi pemindahan energi, elemen kimia, dan komponen lain
dari satu bentuk ke bentuk lain di sepanjang rantai makanan.
Organisme dalam kelompok
ekologis yang terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam
tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme pada
rantai makanan yang bernomor sama dalam tingkat memakan. Hubungan makan
dan dimakan yang kompleks tersebut saling bercabang dan berkaitan sehingga
membentuk jaring-jaring makanan
5.Interaksi Antarkomponen Biotik
dengan Abiotik
Interaksi antara
komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara organisme
dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu.
Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat
trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya
interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan
keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan suatu ek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar